Terraforming Mars : Gagasan Merubah Mars Menjadi Bumi Baru
Ketika bumi semakin tidak bersahabat  bagi kelangsungan hidup umat   manusia, maka kita harus melakukan eksodus,  mencari tempat lain yang   lebih layak untuk ditinggali. Mungkin ini yang  akan di lakukan oleh   manusia bumi di masa depan. Namun, kemanakah  tujuan kita?
Langkah  yang bisa dilakukan untuk  mendapatkan tempat tinggal baru  bagi  manusia selain di bumi ialah dengan  cara mencari planet yang dapat   dihuni itu sendiri. Masalahnya, perkara  mencari planet yang dapat   dihuni di luar sana tidaklah semudah  membalikkan telapak tangan.
Terraformed Mars
Planet  Mars dan Europa (bulan Jupiter)  merupakan obyek di tata surya  kita  yang diklaim bersahabat bagi  kehidupan manusia karena diyakini   memiliki sumber kehidupan, yaitu air.
Tetapi kehidupan kompleks  manusia tidak  hanya bergantung sepenuhnya  pada air, bukan? Bentuk  topografi, atmosfer,  temperatur dan komposisi  udara merupakan beberapa  hal lain yang perlu  diperhatikan. Untuk dapat  menopang kehidupan,  suatu planet harus  memiliki berbagai kemiripan  dengan bumi. Dan di  tata surya kita, selain  bumi belum ada yang  benar-benar dapat kita  tinggali.
Mencari planet di luar tata surya  (exoplanet)  merupakan usaha yang  ditempuh oleh para astronom. Mencari  planet layak  huni di luar tata  surya tentunya lebih menyulitkan lagi.  Ada beberapa  cara untuk mencari  planet yang beredar pada bintang  induknya di  sistem tata surya lain.
Teknik pencarian exoplanet seperti   Spektroskopi Doppler, Astrometri,  maupun fotometri adalah beberapa   metode yang digunakan. Bahkan badan  ruang angkasa Amerika, NASA,   baru-baru ini telah meluncurkan wahana  Kepler untuk membantu mencari   jejak-jejak exoplanet di luar sana.
Sejauh ini, dari jajaran  exoplanet yang berhasil ditemukan, hanya  Gliese 581 d lah planet yang  benar-benar menjanjikan. Gliese 581 d atau  yang kerap dijuluki sebagai  Super Earth  merupakan exoplanet sejauh 20  tahun cahaya di rasi bintang  Libra. Ia  memiliki massa tujuh kali dari  bumi dan mengorbit di zona  layak huni  pada suatu bintang katai merah  yang massanya hanya  sepertiga Matahari.
Mencari planet layak huni bukanlah   satu-satunya jalan untuk mendapat  tempat tinggal baru bagi anak cucu   kita di masa depan. Salah satu  gagasan yang terdengar cukup hebat ialah   dengan membuat planet yang  dapat dihuni. Ya, kita membuat sendiri  planet  seperti bumi yang layak  ditinggali.
Bagaimana caranya? yaitu dengan Terraforming.
Terraform (berarti “membentuk Bumi”) adalah proses bersifat hipotesis yang mengubah atmosfir, temperatur, topografi permukaan atau ekologi menjadi mirip dengan Bumi sehingga dapat dihuni oleh manusia.
Dengan  melakukan terraform pada suatu planet  yang dituju, maka akan  merubah  kondisi planet tersebut sehingga dapat  menopang kehidupan  manusia.  Mars, planet tetangga kita ialah salah satu  kandidat terbaik  untuk  melakukan ini semua.
Konsepsi mengenai proses terraform Mars dalam 4 tahap pembangunan.
Mars  adalah planet di tata surya kita  yang cukup bersahabat bagi   kehidupan. Hasil penelitian yang dilakukan  menemukan bukti bahwa pada   masa mudanya Mars bersuhu hangat dan memiliki  air yang melimpah.
Kemungkinan  CO2 yang digunakan untuk menghangatkan  planet tersebut  di masa silam  masih tersimpan di sana. Begitu pula  dengan air, mungkin  masih  tersimpan di tanah beku maupun tudung  kutubnya.

Atmosfer  Mars dapat diciptakan dengan  melepas CO2 yang membeku di  tanah dan  tudung es kutub. Hal tersebut  dapat dilakukan dengan  memuntahkan gas  rumah kaca yang kuat.
Mungkin  bagunan-bangunan khusus akan  dibangun untuk memuntahkan gas  rumah kaca  tersebut. Sementara  cermin-cermin raksasa yang disebar di  sana akan  memfokuskan sinar  matahari ke es agar air mencair.
Ketika CO2 terlepas, kehangatan  Mars  akan meningkat dan mendorong  tekanan ke atmosfer sehingga air pun   mengalir. Kemudian dengan  menebarkan benih-benih tumbuhan perintis   seperti alga dan lumut kerak,  serta menebar mikroba dapat menciptakan   tanah organik dan menambah  sedikit oksigen ke atmosfer.
Dengan  demikian  rencana penghijauan dengan menanam bibit untuk  menciptakan  hutan  beriklim maupun hutan boreal dapat segera dilakukan.
Ketika  tumbuh-tumbuhan mulai menghiasi  Mars, kebutuhan energi untuk   pemukiman segera dibangun. Tenaga nuklir  mungkin sebagai pilihannya.   Karena sedikitnya oksigen, penduduk Mars  mungkin akan tetap   beraktifitas dengan alat bantu pernafasan nantinya.
 Mungkin seperti inilah gambaran manusia Mars di masa depan.Namun  itu semua bukanlah pekerjaan  instan, perlu waktu beratus-ratus  tahun  untuk menyulap kondisi Mars  menjadi seperti Bumi dan tentu saja,  biaya  yang besar. Walaupun  terraforming ini masih sekedar gagasan yang   bersifat hipotesis,  nampaknya cukup ditunggu untuk benar-benar   direalisasikan ya.